BERSIHKAN HATI

BERSIHKAN HATI

BN – Setiap kali kita melakukan dosa kita menutup hati dengan kotoran dosa kita. Semakin banyak dosa kita perbuat, hati akan makin tebal tertutup kotoran, sehingga hati tak lagi mampu menerima pesanNya.

Jangan mengira kotoran datang hanya dari dosa-dosa yang jelas terlihat seperti zina dan korupsi. Kotoran juga datang dari kebiasaan gosip, tidak memaafkan, tidak suka melihat keberhasilan orang lain, rendah diri atau merendahkan orang lain, tidak bersyukur, tidak menghargai suami dan hal-hal kecil sehari-hari.

Padahal kondisi hati menentukan kondisi tubuh dan jiwa. Kalau hati baik, baik pula seluruh tubuh, hati buruk buruk pula seluruh tubuh.

Nah untuk menjaga hati, marilah kita lakukan hal-hal ini:

CARILAH ILMU, KUASAI QURAN dan HADITS

Ketahuilah yang mana yang membawa dosa dan yang membawa pahala. Banyak sekali tipuan dunia, kita tak bisa hanya mengandalkan akal sehat.

JANGAN MEREMEHKAN DOSA, SEKECIL APAPUN.

Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘anhu berkata,”Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir(suka berbuat dosa) dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa ranting sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan membinasakannya.”
(HR.Ahmad)

TAUBAT NASUHA dan ISTIGHFAR yang TULUS dan TERUS MENERUS

Bertaubatlah sepenuh hati. Basahilah mulut dengan ucapan istighfar karena kita sering tak sadar melakukan kesalahan. Rasulullah yang dijamin masuk surga pun mengucap istighfar lebih dari 100x setiap hari.

Ali bin Abi thalib radhiyallahu ‘anhu berkata,”Sebaik-baik kalian adalah setiap orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.” Ditanyakan,”Jika ia mengulangi lagi?” Ia menjawab.”Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.” Ditanyakan,”Jika ia kembali berbuat dosa?” Ia menjawab,”Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat,” Ditanyakan,”Sampai kapan?” Dia menjawab,”Sampai setan berputus asa.”

Semoga kita bisa terus istiqomah beribadah dg penuh keikhlasan berharap ridho Allah.

Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin

CATEGORIES
Share This