Dirjen Imigrasi : PTS Dan PTN Diharapkan Produktif Menulis Karya Ilmiah Untuk Jurnal Nasional Dan Internasional

berantasnews,Jakarta
Kalangan guru besar dan dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) diharapkan produktif menulis karya ilmiah untuk dipublikasikan dalam jurnal nasional dan internasional.

Dewasa ini, posisi Indonesia menempati urutan terrendah, sekitar 5.400 publikasi ilmiah ketimbang negara tetangga seperti Malaysia sekitar 25 ribu publikasi ilmiah, Thailand 17.300 dan Singapura 12.000.

Hal tersebut dikemukakan Dirjen Imigrasi Drs. Ronny Franky Sompie, SH, MH  saat sambutan pengukuhan Guru Besar Ilmu Hukum Keimigrasian, Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Jakarta Prof Dr M Iman Santoso di Jakarta, Kamis (7/1).

Khusus untuk Unkris,Ronny berpesan bertambahnya seorang Guru Besar Ilmu Hukum Keimigrasian yang pertama di Indonesia itu dapat memacu jajaran akademiknya produktif menulis.

“Jumlah guru besar kita masih langka, baru sekitar 5000 orang. Kendati banyak, mereka berusia lanjut, 65 tahun, baru meraih guru besar. Kita minta mereka terus berkarya membuat publikasi ilmiah,” cetusnya.

Ia menambahkan saat ini Kemenristek Dikti membuat terobosan dengan mempercepat proses pengajuan guru besar dalam waktu yang relatif cepat. Minimal satu bulan diproses.

“Pengajuan guru besar kita percepat dari yang diajukan. Jika ditolak, harus kita beri jawaban,” tandasnya.

M Iman Santoso dikukuhkan pada usia 65 tahun. Dosen tetap Fakultas Hukum Unkris tersebut menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar tentang Perubahan Paradigma Keimigrasian Dunia dan Pengaruhnya pada Politik Hukum Keimigrasian Indonesia Dalam Rangka Penegakkan Kedaulatan NKRI.

Acara tersebut dihadiri Kepala Kopertis III DKI Jakarta Illah Sailah, Pimpinan Yayasan Unkris Gayus Lumbuun dan kerabat serta undangan lainnya.

Inspektur Jenderal Polisi Drs. Ronny Franky Sompie, SH, MH, adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 6 Maret 2015 mengemban amanat sebagai Kapolda Bali pengganti Irjen. Pol. Albertus Julius Benny Mokalu. Sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Mabes Polri. Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Karir Ronny dimulai sebagai perwira staf di PTIK Jakarta (1984-1988). Tahun berikutnya (1988-1989) dipercayakan menjadi Kanit Crime Squad Polwiltabes Surabaya. Itulah awal karir kepolisian Ronny di Jawa Timur, tahun 1990 – 1991 Kapolsek Pabean Cantikan Surabaya dan selanjutnya berkarir di AKPOL selama empat tahun (1991 – 1994).

Seusai berkarir di AKPOL, ia mengukir prestasi karir di ibukota Jakarta (1984 – 1998) dan Jawa Barat berturut-turut sebagai Kanit Vice Control Ditreskrim Polda Metro Jaya, Kasat Reserse Polres Metro Jakarta Barat, dan Wakapolres Metro Jakarta Pusat serta Kasatreskrim Polwiltabes Bandung (1998–1999).

Karir kepolisiannya semakin cemerlang dalam penugasan di Jawa Timur sebagai Kasat Tindak Pidana Tertentu Polda Jatim dan Kasat Tindak Pidana Umum Polda Jatim (2000 – 2002), selanjutnya sebagai Kapolres Gresik (2002 – 2003) dan Sidoarjo (2003 – 2005), dan Dirserse Narkoba Polda Jatim (2005).

Pada akhir tahun 2005 Ronny dipercaya menjadi Kabag Kerjasama Luar Negeri SDM Polri (2005 – 2006), Dir. Reskrim Polda Sumut (2006 – 2008), Kepala  Perpustakaan PTIK (2008 – 2009). Pada tahun 2009 – 2010 Ronny kembali bertugas di Jawa Timur sebagai Kapolwiltabes Surabaya. Selama tahun 2010 sempat bertugas sebagai Karo Ops. Polda Metro Jaya, Karo Kelembagaan dan Tata Laksana Srena Polri, dan Kepala Biro Pengawasan Penyidikan Bareskrim Polri. kemudian  dipercayakan sebagai Kepala Divisi Humas Polri (2013).(Sri S)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS