Polrestabes Surabaya Meluncurkan Aplikasi Jogo Suroboyo

Surabaya – Beberapa waktu lalu Polrestabes Surabaya meluncurkan sebuah aplikasi bernama Jogo Suroboyo untuk diakses oleh masyarakat di wilayah hukumnya sejak (11/7/2019) kemarin.

Aplikasi ini terdapat berberapa layanan fungsional kepolisian yang dimiliki oleh Polrestabes diantaranya Lalu Lintas, Reskrim, Intel, SPKT dan lainnya. Bertempat Polrestabes Surabaya Rabu 24 Juli 2019.

Kabag Ops Polrestabes Surabaya, Kompol Anton Elfrino saat dikonfirmasi media BerantasNews mengatakan, aplikasi ini sudah didownload oleh masyarakat wilayah hukumnya sebanyak 3000 jiwa.

“Jika masyarakat butuh bantuan polisi seperti terjadi kecelakaan, macet dan kriminal maka cukup tekan Panic Button, bisa diketik dalam aplikasi maupun telepon,” ujarnya.

Sedangkan untuk pelayanan SPKT dan pembuatan SKCK masyarakat wilayah hukumnya tinggal mengisi formulir yang sudah disiapkan di dalam aplikasi tersebut.

Sehingga, masyarakat dengan begitu tinggal datang dan membuat laporan. Sementara untuk pembuat SKCK hanya perlu membawa berkas pembuatan saja seperti foto, KTP, KK dan keterangan dari RT dan RW.

“Diaplikasi ini juga ada layanan kepolisian, misalnya informasi kegiatan kepolisian Polrestabes ada di sini,” ungkap dia.

Cara penggunaannya. Masyarakat yang tinggal di wilayah hukum Polrestabes Surabaya akan terbantu dengan Aplikasi ‘Jogo Suroboyo’ ini. Oleh karenanya Polrestabes Suroboyo menyarankan masyarakat agar mendownload aplikasi ini.

“Cara sangat mudah, jika sudah didownload, masyarakat kemudian daftar. Nah, kalau misalkan asli warga wilayah hukum Polrestabes Surabaya maka cukup isi nomor KTP nanti aplikasi ini akan mengisi data diri secara otomatis,” ungkap Anton.

Lebih lanjut Anton, aplikasi ini sejatinya sudah terkoneksi dengan data Dukcapil. Namun demikian, masyarakat di luar wilayah hukumnya maupun dari daerah lain juga tetap bisa memanfaatkan aplikasi ini.

“Tapi kalau warga di luar Polrestabes harus isi data diri saat daftar itu secara komplit beda sama warga asli sini hanya ketik KTP sudah terisi otomatis. Jadi kalau mereka ada masalah di sini langsung manfaatkan saja,” tutur dia.

Meski sudah diluncurkan sejak pekan lalu, tapi aplikasi ini belum membantu secara signifikan. Pasalnya, masyarakat menekan tombol Panic Button hanya untuk mengetes aplikasi saja.

“Belum ada kejadian yang kami tangani secara serius. Jadi mereka baru mengetes, setelah mencet tombol Panic Button terus telepon ‘Maaf pak cuma ngetes’. Karena kami merespon itu kurang dari lima menit,” tegas dia.

Wartawan: Sutarno.

CATEGORIES
Share This