Qurban

Qurban

BN – Qurban secara bahasa artinya bukan menyembelih

Melansir dari Dompet Dhuafa, Qurban berasal dari kata qariba yaqrobu qurbanan wa wirbanan yang artinya mendekat. Qurban mengandung makna sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, sebagaimana Nabi Ibrahim mengorbankan anaknya untuk patuh pada perintah Allah. Lalu, Qurban dilaksanakan pada hari raya Idul Adha berasal dari kata “udhiyyah” yang merupakan bentuk jamak dari “dhaniyyah” artinya waktu dhuha. Hal tersebut berkaitan dengan waktu penyembelihan hewan Qurban yang dilakukan setelah shalat Idul Adha.

Penyembelihan hanya dilakukan pada tanggal tertentu, yaitu pada 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyrik 11,12,13 Dzulhijjah. Secara praktiknya, Qurban artinya sembelihan. Kemudian, Qurban merupakan syiar Islam yang Allah syariatkan dalam Al Quran.

Pertanian sempat jadi bahan Qurban

Sebelum Allah menguji keimanan Nabi Ibrahim, Allah telah menurunkan tanda untuk berkurban pada anak-anaknya Nabi Adam, yakni Qabil dan Habil. Saat itu Allah memerintahkan Nabi Adam agar anak-anaknya menikah secara silang, bukan dengan saudara kembarnya sendiri. Susunannya Habil dengan Iqlima, Qabil bersama Labuda. Akan tetapi Qabil menolak karena Labuda tidak secantik Iqlima.

Allah memerintahkan mereka berdua untuk memberi persembahan terbaik. Qabil sebagai seorang petani memberikan hasil panen yang buruk. Ia pamrih dan hanya ingin hasil yang instan tanpa meningkatkan ketakwaan pada dirinya. Sementara, Qabil seorang pengembala mempersembahkan domba jantan spesial, lalu pasrah terhadap keputusan Allah. Finalnya, Allah menerima kurban Qabil, sementara kurban Habil ditolak.

Menurut tafsir Ibnu Abbas, Allah memelihara domba dari Qabil di surga untuk diturunkan kembali menggantikan Nabi Ismail saat ayahnya hendak menyembelihnya. Tak lama setelah peristiwa tersebut, Allah menurunkan wahyu perintah berkurban di zaman Nabi Ibrahim. ( red )

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS