Daeng Azis dalam “Geger Kalijodo” Karya Krishna Murti

Jakarta – berantasnew. Abdul Azis alias Daeng Azis diketahui merupakan salah satu pemilik rumah perjudian diKalijodo. Ia disebut memiliki banyak pengikut. Hal itulah yang diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti dalam bukunya, Geger Kalijodo.

Dalam buku yang merupakan hasil penelitiannya selama menjabat sebagai Kapolsek Metro Penjaringan itu, Krishna tidak menyebut langsung nama Azis. Namun, ia menyebut Azis sebagai Bedul.

Bedul adalah orang yang pernah menodongkan senjata api ke Krishna. Belakangan, Azis sendiri-lah yang mengakui bahwa Bedul itu adalah dirinya.

“Bedul (bukan nama sebenarnya) adalah bos pemilik rumah perjudian yang punya banyak pengikut,” tulis Krishna pada halaman 38.

Masih pada halaman yang sama, Krishna menyebut Bedul sebagai pimpinan kelompok Makassar sekaligus kakak dari Udin (juga bukan nama sebenarnya), korban pembunuhan oleh salah seorang dari kelompok Mandar yang disebutnya bernama Jalal.

Pembunuhan diawali dari cekcok keduanya akibat senggolan sepeda motor di Jalan Kepanduan pada malam hari tanggal 22 Januari 2012.

Pembunuhan itulah yang membuat Bedul naik pitam. Ia dan pengikutnya kemudian mendatangi lokasi kejadian dan mendapati salah seorang anggota kelompok Mandar yang diketahui bernama Amrul.

Bedul pun langsung merangsek. Dipukulnya Amrul dengan gagang pistol. Dua pukulan lain menghantam pipi dan membuat bibir Amrul terluka,” tutur Krishna masih pada halaman yang sama.

Menurut Krishna, Amrul sempat berupaya ingin melarikan diri. Tindakannya ini membuat Bedul sempat melepaskan tembakan dua kali ke arahnya.

“Namun, Amrul lolos dan selamat dari maut,” ucap Krishna.

Azis ikut serta saat puluhan warga menyampaikan pengaduan ke Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Gedung DPRD DKI terkait rencana penggusuran yang hendak dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI terhadap permukiman mereka pada Senin (15/2/2015).

Ia terlihat tampil mentereng. Datang mengenakan batik lengan panjang dengan setelan celana coklat, Azis tampak mengenakan sejumlah perhiasan emas, berupa cincin, kalung, maupun gelang. Perhiasan tersebut tampak terlihat jelas melekat di tubuh lelaki tersebut.

Azis juga terlihat datang mengendarai mobil sedan Mercedes Benz. Mobilnya berwarna abu-abu dengan pelat nomor kendaraan B 471 SSH.

Pada kesempatan itu, Azis sempat membantah berbagai anggapan yang menyebutkannya sebagai pimpinan preman.

“Tidak ada preman di sana. Preman itu kan asal katanya free man, manusia bebas. Kalau di sana, orang-orangnya pada punya KTP,” kata dia.

Informasi ini didapat dari buku “Geger Kalijodo” kisah polisi dan mediasi konflik karya Krishna Murti. Saat ini, Krishna menjadi Dirkrimum Polda Metro Jaya dengan pangkat kombes polisi.

CATEGORIES
Share This