Dinas Pertanian Mengaku, Siap Pasok Benih Kadelai Untuk Jambi.

Tanjung Jabung Timur Jambi – Panen kedalai sumber di Kelurahan Simpang Kecamatan Berbak yang dipimpin langsung Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto pada Kamis pagi (1/8) seakan menjadi jawaban penting atas tingginya kebutuhan benih kedelai dalam Provinsi Jambi. Apalagi, panen yang dihasilkan jauh di atas rata-rata. Jika biasanya petani hanya mampu panen maksimal 1,5 ton perhektar, dengan perlakuan khusus dan supervisi Balitkabi Malang, perhektar saat ini sudah mampu menghasilkan 2,4 ton.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sunarno, menjelaskan, saat ini khusus untuk produksi benih sudah tersedia 72 hektar,40 hektar program nasional, 25 hektar program APBD Kabupaten Tanjabtim dan tujuh hektar swadaya petani. Total hasil panen lebih 170 ton. Hasil panen itu nantinya akan sertifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Perbenihan Tanaman (BPSPT) .

Provinsi Jambi sesuai mutu benih yang dihasilkan ,dari total 170 ton itu, benih berkualitas yang siap pasar diperkirakan mencapai 100 ton. Dengan perkiraan harga perkilogram Rp 10.300 hingga Rp 12.000.
Menurut Sunarno, biasanya pihak BPSPT juga akan merekomendasikan benih tersebut bagi petani di Sarolangun, Merangin dan Kerinci. Ia juga menegaskan bahwa semua benih yang dihasilkan itu tidak untuk kebutuhan Tanjabtim.

“Alasannya, benih yang dihasilkan diperuntukkan bagi masa tanam September tahun ini. Sedangkan bulan September hingga Januari tidak mungkin menanam di Tanjabtim akibat pasang rob yang biasanya melanda”.

Kementerian Pertanian RI sangat apresiasi atas keberhasilan pembenihan di Tanjabtim. Selain keuletan petani, peran penyuluh juga sangat strategis. Hal ini terbukti dengan efektifnya pembinaan 22 petani kooperator di wilayah sentra kedelai Berbak. Karena itu, pihak Balitkabi yang merupakan perpanjangan tangan Kementan menurunkan langsung pakar kedelai, Taufik.

Taufik lah yang terus menerus memberikan supervisi bagi penyuluh dan petani kedelai Berbak. Bukan tanpa alasan, diterjunkannya Taufik bersama delapan anggota timnya sesama peneliti, demi untuk membantu tercapainya target nasional terhadap pemenuhan bibit lokal.

Kepala Balitkabi yang diwakili Profesor DR Didik Purnomo yang hadir saat temu lapangan sekaligus panen kemarin, menjelaskan bahwa segala upaya yang dilakukan itu untuk memastikan terus berkembangnya kualitas varietas yang nantinya mampu menjawab tingginya kebutuhan kedelai dalam negeri. “Saat ini enam puluh persen kedelai masih kita impor. Dengan efektifnya produksi benih di daerah seperti di Tanjabtim ini, diharapkan mampu membantu upaya swasembada kedelai,”ujar Didik.

Bupati Romi Hariyanto menegaskan, ia akan terus berupaya agar minat terhadap pertanian tanaman pangan terus meningkat. Komitmennya itu telah pula ia wujudkan dalam peraturan daerah No 18 tahun 2013 yang mengatur kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B). “Kita berkomitmen menjaga bahkan mengembangkan lahan – lahan pertanian tanaman pangan dengan sangat serius,”ucapnya.

Sejak dilantik 2016 silam, Romi memang terus mendengungkan upaya menghentikan laju pertumbuhan perkebunan kelapa sawit. Dia khawatir pertumbuhan perkebunan kelapa sawit yang tak terkendali akan mengancam keberlangsung tanaman pangan. Dia juga sedang serius mengupayakan pengembangan berbagai komoditas lain seperti kopi dan kakao. “Nilai keekonomian setiap komoditas itu mau tidak mau juga menjadi konsentrasi kami agar masyarakat punya alternatif selain sawit,”tutupnya. (jumi)

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS