Film Jelita Sejuba Mencintai Satria Negara, Siap Tayang di Bioskop Seluruh Indonesia

Jakarta – Selasa 03/04/2018 film Indonesia pertama yang mengangkat kisah tentang istri tentara. 

Film ini menggambarkan pergulatan batin seorang perempuan Natuna bernama Sharifah (diperankan oleh Putri Marino) di saat Jaka (diperankan oleh Wafda Saifan Lubis) suaminya yang seorang prajurit harus berbakti kepada negara di mana setiap perpisahan untuk bertugas bisa berarti untuk selamanya.

Produser eksekutif Krisnawati sangat tergerak melihat pergolakan batin istri-istri tentara. Mereka harus bisa menjalankan dan menjaga keutuhan keluarganya ketika sang suami pergi bertugas. Pada saat yang sama, sebagai pasangan, para istri ini adalah perempuan-perempuan yang merindukan kekasihnya. “Namun, karena sifat dari kewajiban bela negara yang diemban para prajurit, mereka tidak bisa sembarangan berbagi keresahan dengan pasangannya yang sedang bertugas”, ungkap Krisnawati. Prajurit membutuhkan konsentrasi penuh dalam menjalankan tugasnya, dan ‘curhat’ istri mampu menggoyahkan ketenangan pikiran seorang prajurit dalam bertugas. Jadi mencintai seorang kesatria negara itu artinya harus saling menjaga rahasia masing-masing. Hal inilah yang meyakinkan Krisnawati untuk membuat film yang terinspirasi dari perempuan-perempuan hebat yang berada di belakang prajurit-prajurit andal.

Sutradara Ray Nayoan merasa sulit untuk tidak kagum saat mendengar kisah-kisah cinta para prajurit dengan istri-istri selama riset di Natuna, Riau bersama penulis skenario Jujur Prananto. “Panggilan negara menciptakan suasana yang ekstrim bagi kehidupan rumah tangga. Istri seorang tentara harus menerima kondisi bahwa setiap kali suami mereka pergi bertugas itu mungkln terakhir kali mereka bertemu”, ujar Ray. Slogan ‘lebih baik pulang nama daripada gagal dalam tugas’ berdering lebih dalam dari sekedar tempelan di dinding. Itu adalah kontrak yang terpahat di hati para tentara. Mereka benar-benar harus siap mengorbankan dirinya untuk negara, baru setelah itu mereka bisa berkorban untuk istrinya.

“Film ini kaml dedikasikan untuk para istri tentara yang luar biasa,” ujar Marlla Nurdiyani, produser lilm ini. “Dengan segala macam kekurangan kaml tentu saja film fiksi ini belum bisa menggambarkan secara utuh perjuangan para istri ini, namun kaml berusaha menyajikan sebuah drama keluarga yang semoga dapat membuat para penontonnya lebih menghargai kehidupan keluarga tentara. Wajah-wajah yang tampak gagah dalam seragam itu ternyata sama seperti kita warga sipil. Mereka juga membangun rumah tangga dan menghadapi masalah keseharian seperti pasangan pada umumnya.”

“Kami berharap kisah sederhana tentang kekuatan cinta yang bersatu dalam bakti kepada negara ini bisa mencapai hati para penonton,” tambah Ibu Krisnawati.

Selain Putri Marino dan Wafda Saifan Lubis, sederet aktor aktor berbakat turut membintangi film Jelita Sejuba. Yang sudah tidak asing lagi adalah Yayu Unru (Ayah Sharifah), Nena Rosier (Ibu Sharifah) dan Aldl Maldini (Farhan, adik Sharifah). Ada pula nama-nama baru yaitu pemain cilik Yukio (Andika, anak Sharifah), Abigail dan Mutiara Sofya (teman-teman Sharifah masa remaja), dan Harlan Kasman (Nazir) yang asli Natuna. Ricky Surya Virgana darl The White Shoes and The Coup|e’S  Company dipercaya untuk menjadi penata musik dalam film ini, sedang kan theme song OST film jelita sejuba yang berjudul menunggu kamu dipercaya pada musisi Anji Manji. (Sutarno/ Achdiat)

CATEGORIES
TAGS
Share This