Mendulang Keuntungan Dibalik Jeritan Masyarakat, LPG 3 Kg Menghilang, Pemerintah Harus Tegas

Banjarmasin – Mungkin masih ingat, dulu masyarakat di negeri ini dibuat pusing dengan sulitnya mendapatkan minyak tanah bersubsidi, hal ini disebabkan atas kebijakan Pemerintah yang mencabut subsidi tersebut diganti ke industri. Lagi-lagi, masyarakat dibuat pusing kembali oleh Pemerintah terkait Gas LPG 3 Kg bersubsidi, kini sudah dua pekan mulai menghilang dan sulitnya didapatkan, meskipun ada dengan harga Rp. 40.000 bahkan tembu Rp. 45.000 pertabung khususnya di Kota Banjarmasin.

Menurut Tim penelusur media ini ke berbagai pangkalan dan pengecer LPG 3 Kg di Kota Banjarmasin, yang berpura-pura mau membeli dengan bawa tabung Gas yang kosong, Senin 26/02/2018. Beberapa fakta telah ditemukan dilapangan, sasaran pertama, pada pangkalan LPG 3 Kg di SPBU Sabilal Muhtadin. Setelah Tim penelusur media ini begitu sampai ke TKP, dan tabung gas LPG 3 Kg tersebut langsung habis dan dijual dengan harga Rp. 17.500 pertabung dan masih banyak masyarakat yang belum mendapatkannya.
Sasaran ke dua, pangkalan LPG 3 Kg di SPBU Banua Anyar juga habis dan tidak ada aktiftas pendistribusian Gas LPG 3 Kg, dan sasaran seterusnya seperti, di Pasar Batuah Jalan Manggis, Jalan Pramuka, Jalan Veteran dan masih banyak pangkalan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Maka dari semua pangkalan tersebut pada habis semua Gas LPG 3 Kg bersubsidi tersebut dan pada menghilang entah kemana rimbanya.

Setelah 5 lima jam lamanya Tim penelusur media ini melakukan pemantauan dan investigasi lapangan, dengan tidak sengaja lewat Jalan 9 Nopember dan belok ke Jalan Keramat Raya, tepatnya di simpang empat di pangkalan LPG 3 Kg milik H. Iman. Di pangkalan tersebut sedang bongkar menurutkan tabung LPG 3Kg dari Truk, dan sedang mendistribusikan kepada masyarakat dengan harga yang katanya Rp. 17.500 pertabung menurut Ketua RT setempat.
Begitu Tim Penelusur media ini menyudurkan tabung Gas kosong miliknya dan mau membeli satu saja, justru tidak mendapatkannya dengan alasan sudah habis dan sudah ada jatah masing-masing. Begitu pemilik pangkalan H. Iman diajak berkomunikasi oleh Tim Penelusur media ini, ia enggan untuk berkomentar dan dilimpahkan kepada ketua RT setempat yang mengawasi dalam penyaluran Gas LPG 3 Kg itu.

Ketua RT itu mengatakan, bahwa pangkalan H. Iman ini mendapatkan jatah/kouta LPG 3 Kg hanya 100 tabung gas saja. Sedangkan penyalurannya kepada masyarakat menggunakan kartu/bon untuk mendapatkan tabung gas tersebut dan diutamakan masyarakat disekitar pangkalan ini, sedangkan untuk masyarakat diluar pangkalan itu tidak bisa mendapatkan, ucapnya.
Menurut narasumber dari masyarakat disekitar pangkalan tersebut menyebutkan, bahwa pangkalan H. Iman tersebut dari dulu, begitu truk agen LPG 3 Kg datang dan bongkar gas tersebut, tidak berselang lama katanya habis. Tapi jika pelanggan pembelinya yang menggunakan Tossa Roda 3 dan gerobak itu, jurtru ada tabung gas LPG 3 Kg tersebut. Kalau masyarakat mau membeli satu tabung saja untuk keperluan memasak dirumah jutru tidak ada dan habis katanya.

Ternyata, menurut pengakuan pelanggan pembeli dengan jumlah banyak itu, ia membeli di pangkalan LPG 3 Kg itu dengan harga mencapai Rp. 30.000 pertabung, dan cara mengangkutnya ketika suasana sepi dan di malam hari. Hal tersebut hampir terjadi dan dilakukan di semua pangkalan di Kota Banjarmasin, lantas seperti kami ini pengecer ini menjual kepada masyakarat dengan harga Rp. 40.000 dan bisa lebih, akunya.

Oleh karena itu, Tim Penelusur Media ini, meminta dengan sangat kepada Pemerintah khususnya Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, segera membuat aturan yang mengatur harga eceran tertinggi (HET) di pedagang pengecer itu. Apabila pedagang pengecer menjual harga Gas LPG 3 Kg diluar harga ketentuan harus ditindak tegas dan dikenakan sanksi, seperti kejadian BBM Jenis Premium beberap tahun yang silam itu.
Dan Pemerintah khususnya Walikota Banjarmasin Ibnu Sina segera berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan pihak-pihak terkait dalam penerapan (HET) dan pengawasan dalam penyaluran Gas LPG 3 Kg bersubsidi. Jika hanya hulunya saja yang ditindak dan diawasinya, maka sulit untuk mau menstabilkan harga LPG 3 Kg di masyarakat, kalau hilirnya tidak ditindak/diawasi juga. Harusnya hulu dan hilir sama-sama diawasi dan ditindak diberikan sanksi yang tegas. Insya Allah harga LPG 3 Kg bisa stabil, dan agen serta pemilik pangkalan bahkan pengecer tidak berani menjual harga tinggi dengan sewenang-wenang atas kehendaknya. Ucapnya. (Udin).

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS