Menteri Pertanian : Muliakan Petani Revolusi Mental dan Sistem Anggaran Wujudkan Swasembada Pangan

Banjarmasin – Andi Amran Sulaiman, menyampaikan, orasi kebangsaan dihadapan HKTI DPP Prop. Kalimantan Selatan dan Mahasiswa Pertanian, kalimantan Selatan. Orasi yang mengambil topik, “Memuliakan Petani” dengan gebrakan Revolusi Mental dan Sistem di Kementerian Pertanian.

Mentan, sengaja diundang ketua DPN HKTI, yang juga Kepala Staf Presiden, Jend. Purn. Moeldoko, dalam rangka Pelantikan dan Pengukuhan Dewan Pengurus HKTI se Propinsi Kalimantan Selatan.
Moeldoko dalam arahan dan sambutannya, menyampaikan terimakasih dan rasa hormat kepada mentan, bersedia hadir ditengah-tengah sibuknya, tugas mentan.

Moeldoko, dalam arahan dan sambutannya meminta pengurus harian yang baru dikukuhkan untuk merapatkan barisan , berkarya mewujudkan cita-cita HKTI, mengentaskan kemiskinan, kebodohan dari masyarakat tani Indonesia. HKTI dibawah kepemimpinan saya “Tidak boleh Main “Politik Praktis”. HKTI Mitra Strategis Pemerintah, bersinergi dengan kementerian pertanian mendukung pemerintah yang meproritaskan Petani, seperti saat ini, dengan menteri pertanian yang muda, energik dan visioner, terbukti kita mampu, tidak impor beras, jagung, bawang merah, tegas Ketum HKTI.

Mentan Andi Amran Sulalaiman, memaparkan orasinya. “Muliakan Petani”.
Kami ditunjuk jadi pembantu presiden, dengan target dalam 3 tahun, harus menyelesaikan 3 juta hektar irigasi serta meningkatkan produksi pangan, yang 70 tahun lebih selalu impor. Bawang Merah di impor 72000 ton setiap tahun sebelum kami jadi menteri, jagung 3,6 juta ton, setara dengan 12 Triliun, setiap tahunnya, dulu banyak pihak yang meragukan kami, karena tidak dikenal apalagi terkenal, bahkan internal kementerian pun seakan tak percaya dengan kemampuan “Anak Desa” dari Sulawesi Selatan. Kami setelah dilantik , langsung bekerja, menyisir semua program kementerian, merubah sistem anggaran, dulu 60 persen anggaran dikementerian hanya untuk acara seremonial, seminar, bangun gedung dan lain-lain, 40 persen yang dibagikan ke petani dan tidak fokus hanya disebar walau potensinya belum teruji.

Kami menghadap Presiden, mengajuhkan perubahan sistem anggaran dan pengadaan barang di kementerian pertanian, 70 persen anggaran difokuskan untuk kebutuhan petani, dulu pengadaan harus melalui lelang yang memakan waktu lama serta membuat banyak pengadaan tidak tepat waktu, benih datang setelah musim tanam selesai pupuk dan pestisida juga demikian, akhirnya sejak tahun 2015, anggaran di fokuskan untuk alat mesin pertanian, pompa air dan benih. Presiden sangat mencintai petani, semua usulan kami disetujui dan selalu mewanti-wanti jangan perna menyakiti petani, makanya saya tuliskan “Muliakan Petani”. Revolusi Mental, kami mulai dengan merubah sistem rekrutmen “Pejabat” di lingkup kementerian pertanian, siapa saja bisa jadi pejabat, yang penting mampu meelaksanakan tugas, kontrak kerja patokannya, ketika target tidak terpenuhi dengan sendirinya pejabat itu jadi target, namun bukan berarti karirnya selesai, ketika ada lowongan dan mampu tidak ada salahnya, pejabat tersebut masuk lagi kedalam sistem, jadi disini yang berlaku sistem bukan keinginan pribadi. 3 tahun di kementerian pertanian lebih dari 1200 orang pejabat di copot, bahkan ada di ruangan ini, sudah dicopot kemudian masuk lagi.

Andi Amran Sulaiman, memaparkan, capaian kementerian pertanian, seperti penyelesaian irigasi, 3 juta hektar hanya dalam waktu 1,5 tahun, jagung yang selama ini impor hingga 3,6 juta ton, sekarang sudah ekspor, bahkan kita dalam waktu dekat, akan ekspor jagung ke Fhilipina, beras sudah 3 tahun ini kita tidak pernah impor, dulu minimal 1 juta ton kita impor, bahkan kita sudah ekspor beras ke Papua Nugini dan Malaysia, Bawang Merah, kita sudah ekspor 5.600 ton ke 6 negara, ini sejarah baru buat Indonesia. Wartawan, mohon ditulis itu, kita ini bangsa yang besar, anak-anakku, generasi muda, mahasiswa bila ingin jadi konglomerat, ayo sini, bergabung jadi Petani. Pada akhir Orasinya, mentan Andi Amran Sulaiman, melakukan dialog dengan petani dan meninjau ekspos keberhasilan produksi Petani HKTI, serta melakukan “Selfie” memenuhi permintaan masyarakat tani kalsel, yang begitu apresiate atas keberhasilan dan capaian Andi Amran Sulaiman. ( dino )

CATEGORIES
TAGS
Share This